Sabtu, 21 Februari 2009


Entertainment/Hiburan Musik Modern

Pada kenyataannya tamu undangan pada sebuah perhelatan menginginkan tuntutan lain dari jamuan yang disajikan oleh penyelenggara pesta, meraka bukan hanya ingin dimanjakan lidahnya saja tetapi juga mata dan pendengarannya. Oleh karena itu, peran hiburan musik menjadi sangat berpengaruh dalam kemeriahan sebuah acara. Banyak pilihan jenis musik yang ditawarkan dalam bentuk penampilan Akustik, Chamber, ataupun Orkestra sekalian.
Mapag Pengantin Sunda / Bedaya

Prosesi penyambutan pengantin pada upacara adat sunda, biasa disebut dengan Mapag Panganten. Prosesi ini sebetulnya merupakan pengaruh dari adat jawa (Solo atau Jogjakarta). Banyak konseo tarian yang digunakan untuk mengiringi mapag panganten  seperti Merak, Kupu-kupu, Sulintang, Sekar Putri, Kandaga, dan Bedaya. Bedaya sunda merupakan adaptasi dari keraton-keraton di Jawa. Mengingat tarian ini berasal dari sana. Melalui sebuah proses akulturasi, tarian ini akhirnya memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda dengan tarian asalnya. Pengaruh Karawitann sunda sebagai musik pengiring terutama pukulan kendang dan petikan kecapi manjadikan bedaya sunda lebih hidup dan dinamis dibandingkan dengan bedaya yang berasal dari keraton di Jawa.


Mapag Pengantin Sunda / Merak

Salah satu konsep upacara adat mapag pengantin Sunda, adalah tari merak. Secara umum konsep ini sama dengan konsep mapag pengantin lainnya. yaitu, terdiri dari komposisi Lengser, Punggawa Payung Agung, Punggawa Payung Alit, dan beberapa orang penari merak. Karawitan yang mengiringi tarian ini, terdiri dari kecapi, suling, kendang, goong dan juru kawih. Sehingga mampu menghadirkan tarian merak menjadi lebih hidup dan dinamis. Ditunjang dengan kostum yang Glamor, dengan warna yang disesuaikan dengan nuansa pesta.



Kirab Pengantin Adat Jawa

Prosesi penyambutan pengantin Jawa (Solo/Jogja) biasa disebut dengan "Kirab Pengantin". Kesenian ini awalnya berasal dari keraton dan biasa dilakukan pada upacara-upacara besar seperti : Jumenengan, Penyambutan Tamu Agung, dan Arak-arakan Pernikahan Putri Raja. Komposisi tarian, dipimpin oleh seorang penari pria yang biasa disebut "Cucuk Lampah" yang diikuti oleh sepasang gadis remaja yang membawa (Kembar Mayang) dan diiringi oleh para penari Badaya yang berjalan pelan dan teratur, dewasa ini pada sebuah perhelatan perkawinan yang menggunakan adat Jawa, setelah proses kirab selesai selanjutnya digelar sebuah tarian persembahan seperti misalnya, Srikandi & Arjuna, Badaya, atau Gambyong. Yang diiringi langsung oleh musik karawitan Jawa, sehingga keseluruhan kirab ini akan menghadirkan nuansa yang sakral dan agung.